Agen Judi Poker Online Terpercaya | Uang Asli Indonesia | Judi Domino
POKER ONLINE - Kasus di kampus ISBI Bandung menambah daftar pemberangusan oleh organisasi massa dan aparat, padahal sempat muncul harapan baru lewat Simpoisum Tragedi 1965 yang lalu.
Sekelompok massa beratribut Front Pembela Islam mendatangi kampus Istitut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Selasa (10/05) pagi, menuntut pembubaran 'Sekolah Marx,' sebuah program pendalaman seni melalui filsafat Karl Marx, yang diselenggarakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Daunjati.
'Jangan ganggu' pengungkapan kuburan massal 1965
Ungkap kuburan massal 1965, eks tapol 'diintimidasi dan teror'
Ketegangan meliputi Pesta Sastra ASEAN, ALF 2016
fpi serbu lpm daunjati bandungImage copyrightDAUNJATI BANDUNG
Image caption
Para peserta 'Sekolah Marx' LPM Daunjati menyatakan tidak takut dituduh komunis.
Pembubaran acara-acara publik oleh massa yang didukung aparat makin sering terjadi, bahkan setelah diselenggarakannya SimposiumTragedi 1965 oleh pemerintah, yang dipandang sebagai titik baru penyelesaian masalah berat ini.
Ormas tekan pemilik rumah usir organisasi wartawan
Simposium 1965: Negara terlibat dalam peristiwa 1965
Polisi dan ormas bubarkan acara Lady Fast di Yogyakarta
Gubernur Lemhanas Letjen Agus Widjoyo, yang juga ketua Pengarah Simposium, mengatakan, persoalannya masih cukup pelik.
Ia mengatakan, jika rekonsiliasi sudah terjadi, maka mereka bisa lebih mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan terhadap pihak yang main hakim sendiri dengan melakukan pembubaran-pembubaran itu.
"Namun perlu trust building, membangun saling kepercayaan," kata Agus.
"Berikan pemerintah kepercayaan untuk bisa memberikan keyakinan kepada aparat, sehingga aparat tidak melakukan lagi penggrebekan."
"Tapi kalau misalnya masih kelihatan atribut-atribut dari nostalgia, kebersamaan dalam organisasi PKI, ini menumbuhkan kecurigaan. Penggambaran lambang-lambang komunisme, Partai Komunis, ini menimbulkan ketidakpercayaan," lanjut Agus.
Ia menyebutkan pula tentang kabar akan beberapa upaya eks PKI untuk melakukan acara besar, yang disebutnya meresahkan orang.
kreator di toko More Shop Image copyrightBBC INDONESIA
Image caption
Toko More Shop menjual berbagai atribut kelompok musik metal.
Tetapi seberapa terpercaya desas-desus, bahwa ada orang-orang yang sudah sepuh-sepuh itu menyiapkan kebangkitan PKI?
"Ini persepsional," tukas Agus Wijoyo.
"Dari manapun datangnya persepsi itu, kalau persepsi, itu membekas. Dan itu mengganggu penyiapan kondisi untuk rekonsiliasi," kata Agus.
Agus Widjojo mengakui, di mana-mana rezim komunisme bangkrut, dan partai-partai komunis tak bisa tumbuh besar.
Tetapi, katanya, para eks anggota Gerwani dan lain-lain, masih sering berkumpul. Sesuatu, yang katanya, menimbulkan kecurigaan kalangan lain.
Itu yang menurutnya membuat beberapa kalangan tetap dengan persepsi dan kecurigaan, yang berbuntut pembubaran berbagai acara.
Beberapa kabar, seperti bahwa akan ada orang-orang yang menyelenggarakan ulang tahun ke-96 secara besar-besaran pada 9 Mei lalu di Gelora Bung Karno, terbukti hanya desas-desus.
Gambar palu arit
Adapun beredarnya lambang-lambang yang diduga lambang PKI, ditindak lanjuti aparat polisi antara lain dengan menggerebek sebuah jaringan toko kaus dan cendera mata musik metal, More Shop, di Jakarta.
toko more shop, kaos kreatorImage copyrightBBC INDONESIA
Image caption
Kaus Kreator yang tersisa di toko itu, kini tinggal corak lain setelah yang brgambar palu arit disita aparat.
Polisi kemudian memberi keterangan, bahwa kaus-kaus itu tak ada hubungannya dengan PKI.
- Min Deposit 20ribu sudah Bisa mendapatkan Bonus Puluhan Juta Rupiah
- NO TIPU, NO SETTING, PLAYER VS PLAYER / FAIR PLAY
- DAPAT BERMAIN DI ANDROID
- BONUS MENGAJAK TEMAN 10% TIDAK PERNAH HABIS.
- PROSES DEPOSIT SANGAT CEPAT TIDAK LEBIH DARI 2 MENIT.